Skip to main content

Jonker Street: Pusat Wisata Kuliner Melaka Yang Kaya Akan Sejarah


Jonker Street merupakan nama jalan keren yang penuh dengan jejak warisan sejarah akan dimanjakan oleh deretan gedung-gedung berarsitektur klasik dan cerita menarik di baliknya. Terletak di area Chinatown, Jonker Street sering disebut sebagai Jonker WAlk, Jalan Hang Jebat, atau Antique Street.

Alasan kenapa Jonker Street atau Jonker Walk disebut keren karena adanya beberapa bangunan tua yang didirikan pada abad ke-17 dan sampai saat ini masih berdiri. Arsitekturnya pun masih kental dengan suasana retro, yang banyak dipengaruhi China dan Portugis.

Jonker Street diubah menjadi jalan budaya turis pada 19 Juni 2000. Ini merupakan langkah besar dari pemerintah kota Melaka untuk membantu penduduk setempat dan wisatawan mengetahui tentang aspek multi budaya dari tempat ini.

Bagi para kolektor barang antik dan barang dengan harga miring, Jonker Street adalah surganya. Beragam artefak dan relik otentik ada disini, dan beberapa diantara barang-barang tersebut usianya mencapai 300 tahun. Kamu bisa menemukan berbagai barang koleksi menarik yang masing-masing memiliki sejarah dan misteri tersendiri.

Mencicip Makanan Khas Melaka & Belanja Souvenir

Memanjakan perut dengan berwisata kuliner dan belanja di Jonker Walk Night Market. Dinamakan Night Market karena area ini merupakan sebuah jalanan panjang yang penuh dengan toko dan stall yang jualan makanan dan suvenir.

Makanan yang dijajakan di Night Market ini sangat beragam, mulai dari masakan tradisional Melaka, Malaysia, Jepang, Cina, Korea, dan sebagainya. Para pedagang tersebut berjualan di gerobak-gerobak sepanjang pinggiran Jonker Street. Begitu banyak pilihan sampai bingung harus pilih yang mana.

Jajanan pun bermacam-macam, seperti sago gula Melaka, ais kacang, chicken rice ball, dan watermelon handbag. Harganya pun tidak jauh beda.


Hanya saja saat itu tertarik dengan kue yang mereka namai kue Putu Piring. Dari segi rasa bisa dibilang sama mirip lah dengan kue putu yang menggunakan bambu di Indonesia.

Hanya kue putu di Melaka bentuknya berbeda yang dibuat berbentuk menyerupai piring. Isiannya pun sama menggunakan gula merah.

Ada juga kue-kue tradisional lain seperti dodol, kue lapis, dan kue ku.

Biar bisa cicipin banyak makanan, sebaiknya beli tiap makanan satu porsi dan bagi bareng geng kamu

Dan untuk menghemat waktu, tidak ada salahnya untuk makan sambil jalan menjelajahi seluruh pelosok Jonker Street.

Selain kuliner, masih ada berbagai pernak-pernik dan souvenir untuk dijadikan oleh-oleh. Kalau beli di Jonker Walk Night Market, harganya lebih murah lho dibandingkan di kawasan Red Square. Ada beberapa pedagang yang memperbolehkan kita untuk menawar barang-barangnya.

Meski begitu tetap harus pandai-pandai saat memilih barang dan mengeceknya terlebih dahulu sebelum membayar.

Btw, kawasan ini sangat ramai didatangi para turis sampai-sampai kesulitan untuk berjalan saking padatnya (serius, area ini padat sekali!).

Bahkan pada hari Sabtu dan Minggu, malam harinya kawasan Jonker Walk Night Market ini disulap menjadi jalanan bebas kendaraan pada pukul 18.00.

Melihat Aneka Mural yang Keren


Selain tempat untuk memanjakan perut, di Jonker street juga banyak mural-mural cantik. Mural tersebut sangat menarik dan instagrammable untuk di posting di media sosial.

Desain muralnya bermacam-macam, mulai dari gambar kemasan makanan ringan, wanita berpakaian adat melayu, hingga gambar-gambar perpaduan budaya lokal dan Tiongkok. Sangat menarik untuk dikunjungi.

Keberagaman Agama Sangat Menyatu

Ada satu hal sederhana tapi menarik ketika berjalan-jalan di kawasan Jonker Street, yakni adanya tempat-tempat ibadah dari beberapa agama. Semua bangunan tempat ibadah tersebut letaknya sangat berdekatan satu sama lain. Bisa dibayangkan kerukunan antar umat beragama disini begitu erat dan terjaga.


Masjid disini juga cukup unik dari segi bangunannya. Arsitekturnya terinsiparasi dari budaya Tiongkok sehingga sekilas tampak seperti kelenteng dari kejauhan. Kebetulannya, masjid ini letaknya dekat dengan Kelenteng Chen Hoong Tseng dan Kuil Hindu Sri Poyyatha Vinayagar Moorthi. Kedua tempat peribadatan itu ada di Jalan Tokong, tak jauh dari Jonker Street Melaka. Kemudian masih terletak di jalan yang sama ada Kuil Sri Vinayagar tempat beribadahnya agama Hindu. Sangat mengesankan!

Akses Menuju Jonker Street Melaka


Tidak sulit ko untuk mencapai Jonker Street Melaka, karena lokasinya dekat area wisata sejarah bangunan merah atau Red Square. Kalau sudah tiba di bangunan merah, selanjutnya tinggal berjalan kaki saja berjalan menyeberangi jalan di depan bangunan tersebut sampai ketemu sungai Melaka.

Dari situ, jalan mencari jembatan di depannya dan menyeberangi jembatan tersebut. Setelah lewat jembatan nanti akan terlihat Hard Rock Cafe di sebelah kanan jalan, tetap jalan lurus hingga ketemu perempatan jalan sekitar 100 meter yang terdapat patung dan air mancur kecil di tengah jalan. Tak jauh di depan air mancur tersebut ada tulisan Jonker Walk atau Jonker Street.

Seru bukan mengunjungi Jonker Street Melaka meski hanya berjalan kaki.

Ditulis pada 26 Okt 2021
Diperbaharui terakhir pada tanggal 26 Nov 2021.


Artikel Wisata & Kuliner Lainnya

Baca juga artikel tempat-tempat wisata dan kuliner Malaysia lainnya:

Armenian Street Penang
Armenian Street Penang

Armenian Street Penang menawarkan berbagai jenis wisata di 1 tempat: museum batik, mural menarik, kuil, hingga kuliner lokal.

Museum Baba & Nyonya Melaka
Museum Baba & Nyonya Melaka

Berkunjung ke museum peranakan menarik hati banyak wisatawan, begitu juga dgn Baba & Nyonya Heritage Museum. Baca keistimewaannya di sini.

Char Koay Teow Penang
Char Koay Teow Penang

Char Koay Teow di Penang jadi satu dari sekian banyak makanan yang wajib untuk dicoba kelezatannya. Apa rahasia kenikmatannya?

Silahkan tinggalkan pertanyaan Anda pada form di bawah ini.

Masukan keluhan yang Anda rasakan pada form berikut. Tim dokter umum kami akan memberikan rekomendasi dokter terbaik di yang dapat menangani keluhan Anda. Terima kasih.