Pengobatan Keloid di Penang
Keloid adalah pertumbuhan jaringan parut secara berlebihan pada bekas luka. Normalnya, tubuh setiap orang akan membentuk jaringan parut untuk menyembuhkan dan menutupi luka ketika kulit mengalami cedera. Namun, pada kasus keloid, pertumbuhan jaringan parut yang terjadi melebihi batas normal.
Keloid sering kali tumbuh menjadi lebih besar dibandingkan dengan bekas lukanya dan tampak sebagai suatu tonjolan di kulit yang berwarna merah muda, berkonsistensi keras, dan berpermukaan halus. Terkadang, keloid dapat mengalami iritasi akibat gesekan dengan pakaian atau objek lainnya dan menimbulkan rasa nyeri atau gatal.
Keloid tidak berbahaya bagi kesehatan. Namun, keloid tentu mengganggu penampilan.
Dokter akan memeriksa kondisi keloid pasien terlebih dahulu sebelum menentukan metode penanganan yang paling sesuai. Terkadang, dokter perlu memadukan lebih dari satu metode pengobatan untuk mengurangi risiko kambuhnya keloid.
Perpaduan beberapa teknik pengobatan dinyatakan bersifat lebih efektif untuk mencegah kekambuhan keloid bila dibandingkan dengan penggunaan satu metode saja.
Untuk mengobati keloid, dokter di Penang, Malaysia biasanya melakukan tindakan / teknik operasi sebagai berikut:
Suntikan keloid
Pro: Suntikan keloid dengan menggunakan obat-obat golongan kortikosteroid atau pun golongan lainnya dapat menghambat perkembangan sel-sel pembentuk jaringan parut yang disebut fibroblas.
Selain itu, suntikan kortikosteroid juga dapat membantu penguraian kolagen di kulit sehingga keloid akan tampak menipis dan mengecil. Sekitar 50%-80% kasus keloid akan menyusut dengan suntikan kortikosteroid.
Con: Suntikan kortikosteroid memiliki efek samping yang perlu dipahami seperti menipisnya jaringan kulit, terjadinya perubahan warna kulit menjadi lebih cerah atau lebih gelap, dan risiko terjadinya sindrom Cushing's.
Sindrom Cushing's ditandai dengan peningkatan berat badan, munculnya guratan berwarna ungu kemerahan di kulit, dan meningkatnya jaringan lemak di wajah (moon face).
Selain itu, kebanyakan kasus keloid (sekitar 9%-50%) akan muncul kembali dalam lima tahun bila suntikan keloid tidak disertai dengan terapi lain.
Lama masa pemulihan: Pasien biasanya menerima satu suntikan setiap 3-4 minggu. Suntikan umumnya diulang hingga empat kali. Namun, durasi dan frekuensi ini dapat sangat bervariasi antar pasien tergantung kebijakan dokter yang telah memeriksa kondisi keloid pasien tersebut.
Pembedahan eksisi
Pro: Pembedahan eksisi dapat memotong dan mengangkat tonjolan keloid yang mengganggu. Metode ini biasanya dapat dipadukan dengan suntikan kortikosteroid dan beberapa metode lainnya untuk mencapai hasil yang lebih optimal dan mencegah keloid kambuh kembali. Bedah eksisi biasanya disarankan untuk pasien yang mengalami keloid yang parah.
Con: Bedah eksisi yang tidak disertai dengan metode pengobatan lainnya biasanya menyebabkan keloid kambuh kembali. Hal ini dikarenakan proses pembedahan itu sendiri akan menciptakan bekas luka yang baru. Dokter akan memadukan beberapa teknik penanganan yang lain dengan operasi seperti suntikan kortikosteroid, laser, atau penggunaan silikon gel untuk mencegah kekambuhan.
Lama masa pemulihan: Bedah eksisi keloid biasanya dapat dilakukan sebagai prosedur rawat jalan tanpa membutuhkan rawat inap. Namun, bila keloid yang dialami cukup parah dan membutuhkan rekonstruksi kulit yang lebih luas, pasien mungkin butuh tinggal di Penang selama 3-4 hari.
Laser
Pro: Metode laser menimbulkan cedera yang lebih minimal pada kulit bila dibandingkan dengan pembedahan. Oleh karena itu, resiko keloid kambuh pun akan lebih rendah bila dibandingkan dengan pembedahan. Laser dapat menyusutkan kolagen di keloid, meratakan keloid, dan memudarkan warnanya yang kemerahan.
Con: Metode laser biasanya perlu diulang hingga beberapa kali sebelum menunjukkan hasil yang memuaskan. Selain itu, bila tidak dipadukan dengan teknik lain seperti suntikan kortikosteroid, angka kekambuhan sehabis laser masih tergolong cukup tinggi. Tidak semua kasus keloid dapat ditangani dengan laser. Kasus keloid yang parah mungkin tetap membutuhkan operasi.
Lama masa pemulihan: Metode laser biasanya tidak membutuhkan rawat inap. Pasien dapat meninggalkan rumah sakit segera setelah prosedur selesai. Dokter akan menentukan kapan pasien perlu kembali untuk melakukan tindakan laser selanjutnya.
Penggunaan gel silikon
Pro: Gel silikon tersedia dalam bentuk plaster yang dapat ditempelkan atau dibalutkan pada permukaan kulit yang mengalami keloid. Gel silikon dapat meratakan tonjolan keloid, memudarkan warna kemerahan keloid, dan mengurangi rasa gatal.
Selain itu, gel silikon juga dapat membantu mencegah keloid muncul kembali sehabis operasi. Tempelan gel silikon ini bekerja dengan cara memberi tekanan pada permukaan kulit sehingga mengurangi aliran darah ke keloid dan meningkatkan aktivitas enzim pengurai kolagen (collagenase) di keloid.
Con: Gel silikon biasanya perlu digunakan setiap hari selama 6-12 bulan. Penggunaannya memang dapat membantu meratakan keloid dan mengurangi rasa gatal. Namun, biasanya metode ini tidak dapat menghilangkan keloid secara total dan tetap perlu dipadukan dengan metode lain.
Hasil yang ditunjukkan juga sangat beragam. Sebagian pasien mengalami penyembuhan yang memuaskan namun sebagian pasien tidak mengalami perbaikan setelah menggunakan gel silikon.
Lama masa pemulihan: Silikon gel biasanya digunakan setiap hari selama 6-12 bulan. Namun, durasi dan frekuensi penggunaan dapat sangat bervariasi antara satu pasien dengan yang lain, tergantung dari keputusan dokter yang merawat keloid pasien.
Untuk mendapatkan diagnosis, pasien disarankan berkonsultasi dengan dokter bedah plastik.
Bila berencana untuk melakukan pengobatan keloid di Penang, silakan isi form di sini. Namun, harap diingat tidak semua dokter menerima kasus keloid.
Ditulis pada tanggal 1 Agust 2021
Diperbaharui terakhir pada tanggal 7 Okt 2021.
Artikel Kesehatan Lainnya
Jantung Koroner
Jantung sanggup memompa terus-menerus karena ada suplai oksigen dan nutrisi melalui suatu pembuluh darah yang disebut pembuluh koroner. Apabila pembuluh darah ini menyempit atau tersumbat, maka proses suplai oksigen dan nutrisi ke jantung akan terganggu.
Menopause
Menopause sebetulnya adalah peristiwa yang terjadi secara alami pada wanita, jadi tidak membutuhkan terapi. Namun, jika wanita mengalami menstruasi dini sebelum 40 tahun, dapat dilakukan terapi hormonal.